Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Berbagai Event Internasional Terbukti Buka Peluang Investasi di Indonesia



Oleh : Ahmad Dzul Ilmi Muis )*


Indonesia telah menjadi tuan rumah berbagai event internasional, mulai dari pelaksanaan MotoGP hingga Sidang Inter Parliamentary Union (IPU) Ke 144. Kesuksesan berbagai acara tersebut terbukti mampu mengharumkan nama Indonesia dan menarik minat investor ke dalam negeri. 

Selama tahun 2022, Indonesia telah berhasil menggelar berbagai event berstandar internasional. Mulai dari kehadiran Indonesia di KTT G20 Roma, Italia pada 30 hingga 31 Oktober 2021 silam, penyelenggaraan IPU ke-144 di Bali dan juga event MotoGP di Mandalika.

Sebagai contoh, sesaat setelah Presiden Joko Widodo menghadiri KTT G20 di Roma tersebut, dirinya langsung mengadakan sebuah pertemuan CEOs Forum yang dihadiri beberapa investor besar dari Inggris. Pertemuan tersebut kemudian dengan sangat baik dimanfaatkan oleh Presiden Jokowi lantaran dirinya langsung menekankan pembahasan mengenai investasi dalam bidang ekonomi hijau yang mana memang sudah menjadi salah satu concern dunia belakangan.

Dalam pertemuan itu, Presiden RI dengan lantang menyatakan bahwa dirinya telah meneken Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur instrumen nilai ekonomi karbon sehingga mampu membatasi adanya mekanisme carbon trading ke depannya. Baginya pasar karbon harus benar-benar dikelola dengan prinsip keadilan dan juga transparan. Tentunya hal tersebut mampu untuk mengurangi emisi rumah kaca, di samping juga akan mampu untuk lebih meningkatkan pendanaan pembangunan.

Tidak hanya pada sektor itu saja, namun terkait sektor energi, Indonesia juga terus berupaya untuk membuka berbagai macam peluang investasi demi bisa melakukan early retirement. Tujuannya adalah supaya bisa menggantikan energi pembangkit batubara menjadi energi terbarukan. Tentu upaya itu tidak serta-merta bisa ita lakukan sendiri, kecuali memang harus ada sebuah kerja sama di bidang teknologi, nilai keekonomian yang layak hingga pendanaan Internasional yang sangat membantu adanya transisi energi tersebut.

Dijelaskan pula dalam CEOs Forum itu, bahwa kita sangat memiliki kekayaan mineral yang melimpah seperti nikel, tembaga dan juga bauksit/alumunium yang tentunya akan sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam pengembangan kendaraan dan baterai listrik. Mengenai baterai dan kendaraan listrik ini sendiri, dijelaskan oleh Presiden Jokowi bahwa saat ini saja sudah ada USD35 miliar investasi yang sangat tertarik dalam hal itu.

Ternyata setelah mendengarkan berbagai macam komitmen dan upaya Indonesia demi menciptakan transisi energi dan juga ekonomi hijau tersebut, kemudian membuat para CEOs dalam pertemuan itu menjadi sangat tertarik untuk melakukan investasinya dan juga mereka semakin yakin bahwa Indonesia akan mampu menjadi Presidensi KTT G20 selanjutnya.

Salah satu Ekonom dari UI, Telisa Aulia Falianty menyatakan bahwa berbagai event Internasional tersebut tentu akan membuat para investor Internasional lebih mengenal kita dan mengetahui bagaimana kebijakan serta strategi Pemerintah dalam pengembangan ekonomi Indonesia. Tentunya dengan berbagai informasi itu, kemudian upaya pemerintah untuk terus mendorong adanya investasi Internasional akan menjadi semakin terbuka.

Beberapa peluang yang diproyeksikan akan dimasuki oleh para investor Internasional adalah pada sektor energi sebagaimana yang juga telah dijelaskan bahwa saat ini kita sedang benar-benar berbenah untuk mengupayakan adanya penggunaan energi terbarukan. Kemudian sektor kedua adalah pariwisata, yang memang Indonesia telah banyak dikenal dunia memiliki berbagai destinasi wisata yang sangat cantik. 

Sektor ketiga adalah perikanan lantaran Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim yang kaya akan sumber daya alam lautnya yang melimpah, hingga pada sektor infrastruktur yang memang belakangan sudah sangat banyak digencarkan oleh Pemerintah. Seluruh event bertingkat Internasional yang telah kita ikuti atau bahkan telah dan akan kita selenggarakan tersebut tentunya bukan hanya sekedar menjadi ajang promosi wisata saja, namun akan membuka peluang besar bagaimana dunia bisa melihat kesiapan Indonesia sebagai tempat melakukan investasi dan menanamkan modal.


)* Penulis adalah Alumni Unair