Indonesia Usung Penyelesaian Konflik di Ukraina, Myanmar hingga Palestina
Senin, 21 Maret 2022
Indonesia terus menyerukan perdamaian atas berbagai konflik yang terjadi di Ukraina,
Myanmar, hingga Pelestina. Hal itu
disuarakan dalam Forum Inter-Parliamentary Union ke 144 yang diselenggarakan di Bali pada 20-24 Maret
2022.
Sangat pentingnya menjaga perdamaian dunia langsung
diungkapkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani ketika membuka sidang IPU ke-144.
Pembukaan tersebut tepat dilakukan pada kemarin, Minggu
(20/3) bertepat langsung di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa
Dua, Bali.
Dikatakan olehnya bahwa dengan berkumpulnya seluruh delegasi
Parlemen dunia, maka menjadi momentum yang sangat baik untuk bisa
menyebarluaskan budaya damai (culture of peace).
Tentunya Puan juga berharap jika seluruh pihak mampu untuk
menerapkan nudaya tersebut, maka akan terjalin toleransi, dialog hingga
penolakan kekerasan yang kuat.
Lebih lanjut dirinya juga berharap supaya perang yang saat
ini terjadi di Ukraina bisa segera berakhir dengan gencatan senjata.
“Melalui upaya damai, pertemuan Majelis IPU ini mendorong
diakhirinya perang di Ukraina. Tentunya kami mengharapkan perang segera
berakhir dan dilakukan gencatan senjata,” ujarnya.
Dalam sebuah keterangan tertulis, Ketua DPR RI tersebut juga
menambahkan bahwa sangat penting bagi seluruh negara bisa menghormati hukum
Internasional.
Meski telah menyinggung konflik Rusia dengan Ukraina, namun
Politisi Partai PDI-Perjuangan itu juga menyatakan bahwa jangan sampai
melupakan penyelesaian konflik di beberapa negara lain.
Menurutnya melalui forum IPU ke-144 itu juga menjadi
momentum yang sangat bagus untuk terus mendesak tercapainya kemerdekaan di
Palestina.
“Namun, kita jangan melupakan untuk menyelesaikan konflik di
berbagai belahan bumi lainnya. Pertemuan ini juga dapat mendesak tercapainya
kemerdekaan penuh Palestina,” tegasnya.
Terkahir, Puan juga menyorot situasi di Myanmar dan terus
mendorong upaya agar negara tersebut bisa kembali ke jalan demokrasi.
“Terkait situasi di Myanmar, kita dapat mendorong agar
Myanmar kembali ke jalan demokrasi,” ujarnya.
Untuk itu, dirinya langsung menghimbau dalam pembukaan
sidang bahwa memang sejak awal tujuan dari IPU adalah bisa menjadi solusi atas
permasalahan global.
“Sesuai tujuan IPU, kita harus menggunakan kesempatan ini
untuk memperkuat demokrasi, perdamaian, hak asasi manusia, dan pembangunan
berkelanjutan,” lanjut Puan.