Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

IPU Bali Bakal Jadi Momentum Indonesia Pulihkan Sektor Ekonomi dan Pariwisata




Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana mengatakan Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Nusa Dua, Bali, menjadi momentum bagi Indonesia untuk memulihkan sektor ekonomi dan pariwisata yang terdampak pandemi COVID-19. 


"Momentum (IPU) di Bali, kita melihat yang terpenting adalah bagaimana kita menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia telah mampu mengelola tantangan pandemi COVID-19 ini secara baik, sehingga diharapkan momentum IPU ini menjadi pembukaan pemulihan kembali ekonomi, khususnya ekonomi pariwisata," ungkap Putu Supadma dalam beberapa waktu lalu di Jakarta. 


Menurut dia, momentum IPU ke-144 yang diselenggarakan pada 20-24 Maret di Nusa Dua, Bali, ju
ga akan digunakan untuk membangkitkan kembali pariwisata Indonesia. 


“Bali sudah siap, bandara sudah siap, masyarakatnya sudah siap, destinasi sudah siap, hotel sudah siap dan kita sudah semua siap. MICE-nya sudah siap. Kita tinggal segerakan dan beranikan. Justru itu gayung bersambut. Pemerintah sudah mengatakan tidak adanya karantina di Bali, langsung (datang) bisa,” katanya. 


Sementara Puan Maharani selaku Ketua DPR RI mengatakan, bahwa 

sebagai tuan rumah, DPR RI telah mempersiapkan pelaksanaan IPU sebaik mungkin. Ini agar penyelenggaraan IPU ke-144 itu akan menjadi ajang untuk meningkatkan eksistensi Indonesia di mata dunia. 


“Kalau event ini berjalan dengan baik tentunya membawa nama Indonesia dan Bali dengan citra yang positif,” ungkap Puan. 


Sebagai informasi, IPU ke-144 tahun 2022 ini mengangkat tema “Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change”. 


Isu perubahan iklim diambil sebagai tema besar yang akan dibahas, karena menyangkut kelangsungan hidup dan keselamatan dunia. 


Selain itu, terdapat juga agenda turunan dalam pembahasan tersebut mengenai pandemi Covid-19 saat ini. 


Puan menerangkan lebih lanjut bahwa IPU ke-144 siap membuka ruang diskusi mengikuti dinamika yang akan dibahas sesuai dengan aturan persidangan.