Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Masyarakat Papua Menolak Provokasi KNPB dan Mendukung Pembentukan DOB di Papua



Oleh : Levi Raema Wenda)*


Masyarakat Papua sangat mendukung rencana pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua. Hal tersebut dikarenakan warga di Bumi Cenderawasih sangat menyadari bahwa dengan adanya pemekaran wilayah, maka Papua pasti akan lebih maju. Rakyat Papua juga menolak keberadaan Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) yang hanya meneror masyarakat dan menghambat pembangunan di Papua.

Pembentukan DOB di Papua tengah menjadi topik pembicaraan hangat di Pemerintah Pusat dan juga di masyarakat, khususnya bagi Masyarakat Papua. Pada dasarnya pembentukan DOB dilakukan untuk mendorong pembangunan di suatu Negara. Khusus di Papua, pembentukan DOB dilakukan untuk peningkatan dan pemerataan pembangunan berbagai bidang di Papua.

Dengan adanya DOB, Papua yang sebelumnya berjumlah dua provinsi yakni Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua akan mengalami pemekaran menjadi lima provinsi. Provinsi tersebut adalah Provinsi Papua Selatan yang beribukota di Merauke, Papua Tengah yang beribukota di Timika, dan Papua Pegunungan dengan Wamena sebagai ibukotanya.

Ketua Umum DPP Asosiasi Mahasiswa Tabi Papua, Ayub Wamiau dalam siaran persnya menyatakan bahwa mahasiswa dan pemuda se-Tanah Tabi mendukung pemekaran daerah otonomi baru. Pembentukan DOB adalah bentuk kerinduan pemerintah pusat untuk memeratakan pembangunan di Papua.

Pembentukan DOB selain mendapat dukungan dari masyarakat setempat, terdapat pula kelompok-kelompok kepentingan yang berupaya untuk menggagalkan prosesnya. Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Victor Dean Mackbon mengatakan aksi demonstrasi menolak DOB umumnya dimotori oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB). 

KNPB adalah sebuah kelompok separatis yang bergerak lewat jalur politik dengan motivasinya adalah agar terjadi referendum di Papua. Gerakan separatis ini didirikan pada 19 November 2008 di Jayapura bekerja sama dengan Anggota Parlemen Internasional untuk Papua Barat dan Pengacara Internasional untuk Papua Barat (ILWP). KNBP diketahui juga berafiliasi dengan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

KNPB juga diketahui sebagai dalang kerusuhan Papua tahun 2019 silam yang banyak menelan korban jiwa. Organisasi ini pernah terlibat dalam beberapa kasus separatis di Papua. Beberapa aktivisnya pernah ditangkap dengan berbagai kasus berbeda, seperti penyebaran informasi hoax, hasutan agar Pemuda Papua tidak mendaftar dalam seleksi Calon Bintara Noken Polri, penjualan serta pemasokan senjata api kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB), sampai menjadi otak pembunuhan sadis terhadap warga.

KNPB adalah organisasi Pro Kemerdekaan Papua yang mendukung gerakan terorisme Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. KNPB menganggap Indonesia adalah penguasa penjajah di Papua sehingga merasa perlu untuk direbut kedaulatannya.

Kelompok separatis di Papua menolak pembentukan DOB karena tidak ingin Papua maju. Padahal Pemerintah Indonesia tengah berupaya maksimal untuk kemajuan di Bumi Cenderawasih. Dengan dirancangnya DOB di Papua akan terjadi peningkatan APBD yang sebelumnya untuk dua provinsi akan bertambah menjadi lima provinsi. Meningkatnya jumlah APBD akan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat di Papua. APBD yang meningkat berguna untuk pembangunan di berbagai sektor di Papua seperti pendidikan, pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, dan juga perekonomian.

Pembentukan DOB di Papua sangat dibutuhkan karena bisa mendukung percepatan pemerataan pembangunan di seluruh Wilayah Papua. Dengan dibentuknya DOB, maka masyarakat yang berdomisili di pelosok akan semakin dekat terhadap pusat pemerintahan daerah. Pelayanan masyarakat akan semakin cepat, dan pembangunan fisik akan semakin tepat karena pemerintah daerah lebih mengetahui kondisi lapangan.

Dengan segala efek positif yang akan muncul dari pembentukan DOB ini, akan sangat disayangkan jika masyarakat termakan provokasi oleh kelompok-kelompok kepentingan tidak bertanggung jawab yang mengajak untuk menolak pembentukan DOB. Terlebih lagi bila ternyata kelompok tersebut memiliki tujuan tersendiri yaitu memisahkan diri dari Indonesia. Gerakan seperti ini jugalah yang kelak akan lepas tangan bila terjadi hal-hal buruk di Tanah Papua.

Dengan semangat untuk memajukan Papua sebaiknya masyarakat di Indonesia khususnya Masyarakat Papua mendukung segala upaya dari pemerintah untuk memajukan Papua. Dengan DOB di Papua kemajuan Papua akan berada di depan mata. Papua yang maju niscaya akan membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi Masyarakat Papua kelak.



)* Penulis adalah Pengamat Papua, mantan jurnalis media lokal di Papua