Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mengapresiasi Percepatan Penyaluran BLT BBM

 


Oleh : Anton Sihabudin )*

Penyaluran BLT BBM akan dipercepat, sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi. Masyarakat mengapresiasi percepatan penyaluran tersebut yang diharapkan mampu membantu kondisi perekonomian masyarakat.

Pemerintah memberikan BLT BBM (bantuan langsung tunai bahan bakar minyak) sebagai kompensasi dari penyesuaian harga bensin. Masyarakat yang kurang mampu akan menerima 600.000 rupiah dan mereka senang karena mendapatkan uang tunai, untuk kehidupan sehari-hari. 

Presiden Jokowi menginstruksikan semua staffnya untuk mempercepat penyaluran BLT BBM. Tujuannya agar menjaga daya beli masyarakat. Dalam artian, ketika sang Presiden ingin mempercepat penyaluran BLT maka rakyat diprioritaskan oleh pemerintah. Pemerintah terbukti pro rakyat kecil dan memperhatikan nasib mereka. Kehidupan masyarakat tidak terganggu karena penyesuaian harga BBM.

Penyaluran BLT BBM dilakukan pada bulan September 2022, dan dilakukan via Kantor Pos. Saat ada perintah dari Presiden Jokowi untuk mempercepat prosesnya maka semua staff akan bergerak lebih cepat untuk mentransfer dana BLT. Dari Sabang sampai Merauke, pemberian BLT BBM dilakukan sesegera mungkin sehingga rakyat tidak perlu menunggu terlalu lama.

Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) menyatakan bahwa per tanggal 16 September 2022, pemerintah telah menyalurkan BLT BBM ke 482 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Targetnya, dalam minggu ini 90% penyaluran BLT BBM tercapai, yakni ke 18.585.000 keluarga penerima manfaat (KPM). Seluruh data penerima BLT sudah diserahkan ke Kantor Pos.

Pemercepatan BLT BBM akan sangat baik karena masyarakat bisa langsung memanfaatkannya. Rakyat sangat mengapresiasi karena BLT BBM bisa dipakai untuk berbagai keperluan. Misalnya untuk membayar SPP anak, membeli minyak goreng, dll.

Masyarakat juga menaati instruksi dari Presiden Jokowi. BLT BBM akan langsung dibelikan untuk kebutuhan rumah tangga, bukan untuk membeli barang konsumtif seperti HP. BLT tersebut juga wajib dihabiskan, bukan untuk ditabung, karena harus dikeluarkan untuk menjaga daya beli masyarakat.

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa pemberian BLT BBM sudah berjalan dengan baik. Beliau juga menyampaikannya secara langsung saat melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya di Jayapura, Tanimbar, dan Bandar Lampung.

Pemberian BLT BBM oleh Presiden Jokowi menandakan bahwa beliau ingin agar penyaluran bantuan ini lebih cepat dan lebih baik lagi. Jika sang Presiden langsung turun tangan dalam pemberian BLT BBM maka rakyat gembira, karena mendapatkan uang sekaligus bisa bertemu dengan orang nomor 1 di Indonesia. 

Presiden Jokowi juga mengawasi penyaluran BLT BBM langsung di lapangan, bukan hanya duduk dan mendengarkan laporan dari para staff. Alias hanya ‘asal Bapak senang’ dan bisa saja laporannya dipelintir oleh para oknum, seperti yang dulu ada di era Orde Baru. Oleh karena itu masyarakat mengapresiasi penyaluran BLT BBM karena dipercepat dan diawasi penuh oleh Presiden Jokowi, sebagai bentuk perhatian ke rakyatnya.

Ketika BLT BBM sudah disalurkan dengan cepat maka daya beli masyarakat akan aman. Daya beli masyarakat wajib dijaga agar perekonomian negara tetap stabil. Penyebabnya karena masyarakat yang telah menerima uang BLT BBM akan membawanya ke pasar, lalu membeli sembako dan berbagai keperluan lain.

Transaksi di pasar akan meningkat lalu mempercepat roda perekonomian, sehingga kondisi ekonomi negara stabil. Oleh karena itu pemerintah terus memberikan BLT sebagai stimulus agar pasar tetap dinamis, sekaligus sebagai bantalan ekonomi rakyat.

Selain itu, Menteri Sosial Risma menambahkan, pemerintah akan menambah anggaran bantuan sosial (bansos) yang akan disalurkan ke lansia (lanjut usia) tunggal, anak yatim piatu, dan penyandang disabilitas. Bansos rencananya akan disalurkan pada bulan Desember mendatang. Anggaran bansos berasal dari Kementerian Keuangan, sebesar 400 Milyar rupiah dan akan dibagikan ke lebih dari 1,3 juta rakyat Indonesia yang berstatus anak yatim piatu dan disabilitas.

Nantinya anak yatim piatu akan mendapat bansos sebesar 200.000 rupiah per bulan. Sementara lansia dan penyandang disabilitas akan mendapat bansos sebesar 21.000 rupiah per harinya (atau sekitar 630.000 rupiah per bulan). 

Pemberian BLT  ke anak yatim piatu dan lansia tunggal sangat disyukuri oleh rakyat, karena yatim piatu dan lansia benar-benar dipelihara oleh negara. Pemerintah mengaplikasikan Sila Pancasila ‘keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, karena yang mendapatkan BLT BBM tidak hanya rakyat kecil. Namun juga lansia dan penyandang disabilitas.

Masyarakat terus memuji penyaluran BLT BBM karena cepat sekali, dan disalurkan ke seluruh Indonesia. Rakyat yang ada di Jayapura bisa mendapatkannya juga, tidak hanya mereka yang tinggal di Pulau Jawa.

Apresiasi diberikan oleh rakyat kepada pemerintahan Presiden Jokowi, karena diberi BLT BBM yang nominalnya cukup. Penyalurannya juga dipercepat sehingga bisa langsung dibelanjakan oleh masyarakat. Ketika ada BLT maka kehidupan rakyat akan baik-baik saja, dan tidak terpengaruh oleh penyesuaian harga BBM.


)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara