IKN Nusantara Memajukan Desa Budaya di Kutai Kertanegara
Oleh : Eva Kalyna Audrey )*
Ibu Kota Nusantara (IKN) digadang-gadang akan menjadi tempat yang modern namun tidak melupakan budaya setempat. Tentu saja pembangunan IKN Nusantara akan berdampak positif karena IKN tidak kehilangan daya tarik dari sisi kebudayaan.
Ketua Lembaga Adat Dayak Kenyah (LADK) Kab. Kukar mengatakan, pembangunan IKN Nusantara berdampak positif pada perkembangan kemajuan desa budaya Dayak Kenyah di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tercatat ada tiga desa budaya Dayak Kenyah di Kutai Kartanegara yang memiliki nilai jual bagi wisatawan dan warga hunian IKN, di antaranya, desa Budaya, Sungai Bawang Kecamatan Muara Badak, Desa Budaya Lung Anai Kecamatan Loa Kulu dan Desa Budaya Lekaq Kidau Kecamatan Sebulu.
Kehadiran IKN tentu membuat pengelolaan desa budaya Dayak Kenyah bisa dimaksimalkan, sehingga akan menarik bagi wisatawan dan menjadi aset daerah. Masyarakat Dayak Kenyah juga menyambut baik pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur dan ingin bersinergi dengan Badan Otorita IKN Nusantara guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kehadiran IKN Nusantara akan memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat Dayak Kenyah.
Setidaknya akan ada 5.000 masyarakat Dayak Kenyah yang tersebar pada 21 desa di Kutai Kartanegara. Terkait dengan hal tersebut masyarakat Dayak Kenyah di Kutai Kartanegara pun telah berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan kebiasaan hidup, adat istiadat serta budayanya.
Sementara itu, di Kelurahan Jahab di Kecamatan Tenggarong menjadi salah satu wilayah yang berpotensi untuk menjadi desa budaya baru. Oleh sebab itu, pihaknya mendorong agar potensi tersebut benar-benar diakselerasi untuk menyambut pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Masyarakat Dayak Kenyah juga menyambut baik adanya pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Kemudian, masyarakat Dayak Kenyah ingin bersinergi dengan Badan Otorita (BO) IKN Nusantara dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kehadiran IKN Nusantara akan memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya.
Di sisi lain adanya destinasi wisata yang menarik kunjungan turis, tentu saja kehidupan masyarakat Dayak Kenyah di Kabupaten Kutai Kartanegara akan berubah dengan adanya kehadiran IKN Nusantara. Perekonomian warga Dayak Kenyah tentu meningkat, terutama daerah hulu. Akses infrastruktur juga akan tersambung dan diperbaiki dengan adanya IKN.
Pemerintah setempat juga bisa berkolaborasi dengan Lembaga Adat guna menyiapkan desa budaya. Sehingga wisatawan yang akan datang dan ingin melihat budaya Dayak Kenyah tidak perlu jauh-jauh berkunjung ke wilayah hulu mahakam.
Pada kesempatan berbeda, Ketua Kampung Budaya Adat Putak, Yulius Lamus sangat senang atas keberadaan IKN Nusantara yang akan berdampak positif bagi kelangsungan kebudayaan khas tanah Borneo, yakni Adat Putak.
Yulius menuturkan, saat ini Kampung Adat Putak memang menjadi destinasi wisata yang menjanjikan untuk bisa semakin berkembang seiring dengan maraknya IKN Nusantara.
Dirinya yakin, semakin dikenalkannya kampung Budaya Adat Putak, maka akan berdampak pula bagi pertumbuhan ekonomi maupun sosial masyarakat lokal. Apalagi jika hal tersebut mampu menarik minat wisatawan.
Yulius juga menerangkan bahwa Kampung Adat Putak terus menggelar kegiatan sebagai bagian dari peningkatan aktivitas literasi kebudayaan kepada masyarakat, sekaligus ajang promosi potensi masyarakat di sana.
Ia juga menuturkan bahwa festival pesta budaya Kampung Putak bahkan sudah mendapat penghargaan di tingkat Kabupaten dan Provinsi Kalimantan Timur. Seperti di Tahun 2021 lalu, Sanggar Tari dari Kampung Putak juga dipromosikan untuk tampil secara nasional di Taman Mini Indonesia Indah untuk mempromosikan desa wisata Kampung Putak.
Selain itu Kalimantan Timur juga memiliki Budaya Belian Paser Nondoi yang pastinya bisa menjadi daya tarik wisatawan yang ingin mengenal budaya di Kalimantan. Festival adat budaya Belian Paser Nondo merupakan ritual adat bersih-bersih kampung dari hal yang tidak diinginkan, ritual tersebut dipimpin oleh mulung (dukun adat).
Ritual adat Belian Paser Nondoi memiliki arti kehidupan bagi masyarakat Paser, yakni menghormati leluhur agar mendapat hasil melimpah saat bekerja. Biasanya ritual adat ini berlangsung semalam suntuk dan ditutup dengan acara makan bersama dengan semua orang yang hadir.
Warga yang tinggal di Kalimantan Timur umumnya merupakan penduduk multi etnik yang telah menghuni tanah kalimantan sejak lama. Sehingga tidak hanya aspek ekonomi saja yang perlu dipertimbangkan tetapi juga aspek sosio kultural agar tidak terjadi culture shock.
Desa Budaya di Kutai Kartanegara harus memiliki peran untuk memajukan IKN khususnya dari sektor kebudayaan. Karena bagaimanapun juga, tidak mungkin pembangunan IKN di Kalimantan justru meninggalkan budaya setempat.
Nantinya IKN akan menjadi contoh kemajuan serta transformasi Indonesia di berbagai lini. Presiden Joko Widodo pun ingin menunjukkan IKN sebagai contoh transformasi suatu negara, baik dari segi lingkungan, cara kerja, basis ekonomi dan teknologi. Termasuk mengakselerasi peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan, serta tata sosial yang toleransi dan menjunjung etika publik.
)* Penulis adalah kontributor pada Lembaga Lintas Nusamedia
Posting Komentar untuk "IKN Nusantara Memajukan Desa Budaya di Kutai Kertanegara"