Gelar KTT AIS Forum di Bali, Makin Menguatkan Kepemimpinan Indonesia di Kancah Internasional
Oleh : Ferdiansyah Tama )*
Peran Indonesia di pentas dunia terlihat semakin meningkat dalam beberapa tahun ini. Peningkatan kapasitas politik luar negeri itu tidak terlepas dari misi politik luar negeri Indonesia. Wajah politik luar negeri Indonesia semakin terlihat eskalasinya di kancah internasional pada 2022 dan 2023.
Peran aktif Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meningkatkan posisi dan peran Indonesia sebagai aktor kunci hubungan antarnegara, baik dalam tataran regional maupun global. Pada November 2022, Presiden Jokowi menghadiri secara langsung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean di Kamboja, dan di KTT ini juga Indonesia ditetapkan sebagai Ketua Asean 2023.
Selain itu, Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah perhelatan KTT G20 yang berlangsung di Bali, pada 15-16 November 2022 lalu, serta KTT ASEAN di Labuan Bajo dan Jakarta. Tidak bisa dipungkiri bahwa kedua ajang pertemuan tingkat tinggi tersebut sangat penting dan strategis bagi Indonesia.
Dan saat ini Indonesia didapuk sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (High Level Meeting) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023, yang digelar di Nusa Dua Bali 10-11 Oktober 2023. Event KTT ini semakin menguatkan peran Indonesia di kancah global.
AIS Forum bukan sebuah forum dengan tujuan abstrak, tetapi memiliki tujuan konkret layaknya ASEAN. Oleh karena itu, pada saat AIS Forum ini dicetuskan oleh Indonesia tujuannya adalah bagaimana merangkul negara-negara pulau dan kepulauan dalam sebuah kerangka kerja sama yang konkret.
Forum ini juga salah satu wujud kepemimpinan Indonesia di kancah internasional. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, serta kekuatan ekonomi sejak G20, Indonesia memiliki posisi dan peran strategis untuk menjalankan kolaborasi dengan negara-negara kepulauan.
Bukan hanya nama baik tapi secara ekonomi Indonesia memperoleh banyak manfaat dengan kehadiran para kepala negara, delegasi dan tamu undangan. Selain itu, Indonesia ingin berkontribusi lebih kepada dunia sebagai sebuah negara kepulauan terbesar di dunia. Karena bagi negara pulau dan kepulauan, tantangan yang dihadapi itu relatif sama.
Sejak diinisiasi pada 2018, total negara anggota AIS Forum mencapai 51 negara, dan berbagai rangkaian pertemuan tingkat pejabat tinggi dan menteri negara AIS Forum juga telah diadakan untuk membangun dan menguatkan kolaborasi antar negara AIS.
KTT AIS juga memberikan kesempatan kepada negara pulau dan kepulauan seluruh dunia untuk berkolaborasi dalam mengatasi tantangan dan permasalahan utamanya pada sektor pembangunan kelautan, mitigasi perubahan iklim, dan penanggulangan pencemaran di laut.
Sementara itu, tantangan negara pulau dan kepulauan bukan hanya terletak pada bagaimana menciptakan blue economy (ekonomi biru), keberlanjutan pembangunan (SDGs), hingga perubahan iklim (climate change). Namun lebih besar dari itu seperti masalah konektivitas, pemberdayaan masyarakat pesisir, bahkan masalah marine solution.
Oleh karenanya, AIS Forum diharapkan bisa menghasilkan Leader’s Joint Declaration yang tujuannya membawa AIS Forum sebagai organisasi internasional berdasarkan treaty/charter. KTT AIS Forum ini juga diharapkan menjadi sarana deliverables konkret yang berupa capaian program-program AIS Forum.
Sedikitnya ada tiga pesan penting digelarnya AIS Forum 2023. Pertama, laut sebagai tulang punggung negara pulau dan kepulauan, maka penting sekali menjaga dan memanfaatkan laut yang menjadi urat nadi kehidupan melalui pembangunan berkelanjutan.
Kedua, negara pulau dan kepulauan memerlukan solusi yang pintar dan beragam sesuai dengan kebutuhan juga kondisi saat ini serta di masa mendatang. Karena itu forum AIS diharapkan bisa menghasilkan solusi-solusi yang tidak hanya dimiliki negara-negara maju saja, tapi juga oleh negara berkembang serta bisa diterapkan bersama sesuai kondisi wilayahnya dengan menjadikannya sebagai platform AIS Pedia.
Ketiga, pada semester pertama 2023 AIS Forum sudah menggelar sedikitnya tujuh kegiatan yang disambut antusias di sejumlah negara pulau dan kepulauan.
Keterlibatan Indonesia akan menjadi langkah yang sangat penting, khususnya dalam upaya mewujudkan lautan dunia yang berkelanjutan. Indonesia juga akan menjadi pelaku utama perjuangan masyarakat dunia untuk melawan dampak perubahan iklim.
Glorifikasi AIS Forum ini perlu dilakukan semua pihak, mengingat Indonesia adalah penggagas forum itu sehingga banyak manfaat yang akan diperoleh. Oleh karena itu, diperlukan adanya glorifikasi terhadap isu-isu terkait event itu agar masyarakat bisa menyatukan narasi untuk mengetahui, mengenali, dan memahami AIS Forum serta relevansinya dengan kehidupan sehari-hari.
Indonesia masih terus dipercaya untuk menyelenggarakan beberapa forum-forum Internasional terbesar di dunia dan hal ini menujukkan kepercayaan dunia terhadap kepemimpinan Indonesia, termasuk penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023 di Bali.
Sejumlah kegiatan yang berskala internasional itu jadi momentum peran aktif Indonesia di kancah internasional, sekaligus sebagai implementasi wujud wajah politik luar negeri Indonesia, yakni memainkan peran penting kepemimpinan Indonesia di kawasan dan dunia.
)* Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial dan Politik
Posting Komentar untuk "Gelar KTT AIS Forum di Bali, Makin Menguatkan Kepemimpinan Indonesia di Kancah Internasional"